berjalan seorang pria muda
dengan jaket lusuh di pundaknya
diselah bibir tampak mengering
terselip sebatang rumput liar
jelas menatap awan berarak
wajah murung semakin terlihat
dengan langkah gontai tak terarah
keringat bercampur debu jalanan
engkau sarjana muda, resah mencari kerja
mengandalkan ijasahmu
empat tahun lamanya bergelut dengan buku
tuk jaminan masa depan
langkah kakimu terhenti
di depan halaman sebuah jawatan
tercenung, lesu engkau melangkah
dari pintu kantor yang diharapkan
terngiang kata tiada lowongan
untuk kerja yang di dambakan
tak peduli berusaha lagi
namun kata sama, kau dapatkan
jelas menatap awan berarak
wajah murung semakin terlihat
engkau sarjana muda
resah tak dapat kerja
tak berguna ijasahmu
empat tahun lamanya bergelut dengan buku
sia-sia semuanya
setengah putus asa dia berucap
maaf Ibu . . .
(Iwan Fals)