pernah kita sama-sama susah
terperangkap di dingin malam
terjerumus dalam lubang jalanan
digilas kaki sang waktu yang sombong
terjerat mimpi yang indah . .lelah
pernah kita sama-sama rasakan
panasnya mentari hanguskan hati
sampai saat kita nyaris tak percaya
bahwa roda nasib, memang berputar
sahabat, masih ingatkah . . .kau
sementara, hari terus berganti
engkau pergi dengan dendam membara
dihati . . .
cukup lama aku jalan sendiri
tanpa teman, yang sanggup mengerti
hingga saat kita jumpa hari ini
tajamnya matamu tikam jiwaku
kau tampak bangkitkan aku . . .sobat
sementara hari terus berganti
engkau pergi dengan dendam membara
dihati . . .
(Iwan Fals)